Khutbah Idul Fitri 1427 H

KONSOLIDASI UMAT
MENUJU YANG HAKIKI


Allahu Akbar 3x Walillahilhamd!

Kaum Muslimin rahimakumullah,

Hari ini umat Islam sedunia mengumandangkan takbir, tahmid, tasbih, dan tahlil. Tentu apa yang diucapkan kaum Muslim ini bukan kata-kata tanpa makna dan tujuan. Jelas ketika Rasulullah mencontohkan kepada kita mengucapkan kalimat-kalimat tersebut di hari kemenangan ini menunjukkan betapa berartinya kalimat-kalimat itu bagi kaum Muslim.

Ucapan takbirAllahu Akbar menunjukkan pengakuan kita tentang kebesaran Allah SWT. Ketika kita mengatakan Allahu Akbar (Allah Maha Besar), berarti kita telah mengecilkan perkara-perkara lain di dunia ini. Kita hanya mengagungkan Allah SWT. Harta, Kekuasaan, dan jabatan, menjadi kecil dimata kita saat kita mengucapkan Allahu Akbar. Tentu bukan berarti kita menolak harta, kekuasaan, atau jabatan tersebut. Maksudnya, kita tidak menjadikan perkara tersebut menjadi tujuan hidup. Justru kita harus mengoptimalkan harta, kekuasaan, jabatan kita untuk mencapai tujuan hidup kita, yakni beribadah, mengagungkan asma Allah, untuk mencari ridho Allah SWT.

Ucapan Tahmid…Alhamdulillah…Segala Puji bagi Allah SWT menunjukkan rasa syukur kita kepada Allah SWT atas segala nikmat yang telah Allah SWT berikan kepada kita. Bagaimana tidak, Allah SWT telah menjadikan kita sebagai manusia dengan sebaik-baik bentuk (fi ahsani taqwiim). Tubuh kita diciptakan demikian sempurnanya. Allah SWT memberikan kita akal pikiran yang membuat kita berbeda dengan makhluk Allah SWT yang lain. Tidak hanya itu Allah SWT menciptakan alam semesta ini untuk diolah dan dimanfaatkan manusia, tanpa Allah SWT meminta bayaran dari kita. Semua diberikan Allah SWT kepada manusia secara gratis. Bayangkan kalau kita harus membayar air, api, hutan, minyak, udara kepada Allah SWT. Tidak hanya itu Allah SWT memberikan petunjuk kebenaran pada kita yakni Al Qur'an yang dibawa oleh Rasulullah saw. Dengan Al Qur'an kita tahu mana yang halal dan mana yang haram, mana yang haq dan mana yang batil, mana yang diridhoi Allah SWT dan mana yang tidak. Bayangkan kalau kita hidup di dunia ini tanpa pedoman yang benar. Pastilah manusia akan terjerumus kepada kehancuran dan kenistaan

Ucapan Tasbih …. Subhanallah …. Maha Suci Allah SWT. Menunjukkan pengakuan kita akan keagungan Allah SWT. Yang telah menciptakan alam semesta ini dengan sempurna. Allah SWT telah mengatur perjalanan matahari dari timur ke barat secara sempurna , mengatur siang dan malam dengan sempurna, menciptakan langit dan bumi dengan agung. Perhatikanlah tubuh kita. Bukankah semuanya mencerminkan keagungan dan kesempurnaan Allah SWT ? Maha suci Dia dari segala kekurangan!

Ucapan tahlil.. la ilaha illa Allah… tiada Ilah selain Allah SWT. Merupakan syahadah (pangakuan) akan Allah SWT sebagai satu-satunya Dzat yang harus kita sembah. Satu-satunya yang harus kita takuti. Kalimat ini juga merupakan penolakan kita terhadap tuhan-tuhan selain Allah SWT. Kalimat ini juga merupakan penolakan kita terhadap produk-produk hukum selain hukum Allah SWT. Hanya hukum Allah-lah yang harus kita jadikan pedoman untuk mengatur kehidupan kita bukan yang lain.

Allahu Akbar 3x Walillahilhamd!
Kaum Muslimin rahimakumullah,

Kita saja baru saja menyelesaikan ibadah shaum di bulan Ramadhan satu bulan penuh. Ibadah Ramadhan dengan segala keberkahannya, memberikan suatu situasi dan kondisi yang sangat kondusif bagi kita untuk tunduk dan patuh kepada Allah SWT. Kita siap bangun pagi-pagi sebelum subuh untuk makan sahur. Kita siap bangun lagi untuk sholat tarawih dan witir berjamaah setelah shalat Isya berjamaah. Bahkan kita siap mendengarkan kuliah tarawih, kuliah subuh, kuliah dzhuhur dan menjelang buka shaum. Kita perbanyak membaca Al Quran setelah tarawih maupun kapan saja di siang hari. Pendek kata, format umum umat Islam pada bulan Ramadhan, adalah format umat bertaqwa. Memang ini sesuai dengan target ibadah shiyam Ramadhan yang ditetapkan Allah SWT, yakni agar kita menjadi orang-orang yang bertaqwa. Sebagaimana firman Allah SWT:

”Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa

(QS. Al Baqarah [2]: 183).

Orang-orang yang bertaqwa adalah orang-orang yang menjauhkan diri dari apa-apa yang diharamkan Allah dan mecegah diri agar tidak terjerumus ke dalam jurang kemurkaan Allah SWT.

Selama berpuasa di siang hari kita sadar sepenuhnya, bahwa kita menahan diri (imsak) dari makan, minum, dan berhubungan suami istri yang halal, hanya semata tunduk kepada perintah Allah yang mewajibkan kita berpuasa. Dengan puasa kita membangun kesadaran hubungan kita sebagai makhluk dengan Allah Pencipta kita. Kesadaran kita inilah yang mengontrol pikiran, perasaan, dan seluruh tingkah laku kita agar senantiasa tunduk dan patuh kepada seluruh titah Allah Yang Maha Kuasa. Sehingga tatkala berpuasa, kita mengontrol seluruh tindakan kita agar memperbanyak melakukan perbuatan yang wajib dan sunnah, mengurangi yang mubah, sangat mengurangi yang makruh, dan benar-benar menghentikan diri dari perbuatan yang haram dalam seluruh aspek kehidupan kita sehari-hari. Dengan proses shiyam selama satu bulan penuh ini, format ulang diri kita sebagai hamba-Nya yang senantiasa bertaqwa kepada-Nya terwujud. Maka begitu kita meninggalkan bulan Ramadhan, sejak 1 Syawal ini, kita diharapkan melangkah di dalam kehidupan dengan format manusia bertaqwa! Dan secara kolektif diharapkan kita menjadi masyarakat yang bertaqwa!

Allahu Akbar 3x Walillahilhamd!
Kaum Muslimin rahimakumullah,

Masyarakat yang bertaqwa adalah masyarakat yang terdiri dari individu-individu yang mayoritasnya adalah kaum Muslim yang istiqomah dengan keimanannya; pemikiran mereka didominasi oleh hidayah Allah SWT yang terpancar dalam Al Quran dan Sunnah Nabi SAW; perasaan mereka distandarisasi dengan halal dan haram yang ditetapkan oleh Allah SWT sehingga mereka mencintai apa yang diridloi Allah SWT dan membenci apa yang dimurkai-Nya; dan interaksi antar individu di antara mereka diatur oleh hukum syariah Allah SWT. Itulah model masyarakat bertaqwa yang diberkahi Allah SWT sebagaimana firman-Nya:

” Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, Pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat kami) itu, Maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya” (QS. Al A'raf [7]: 96).

Allahu Akbar 3x Walillahilhamd!
Kaum Muslimin rahimakumullah,

Mewujudkan model masyarakat bertaqwa tersebut tidaklah mudah. Memerlukan perjuangan dan pengorbanan. Sebab, orang-orang yang di dalam hatinya terdapat bibit-bibit kekufuran dan kemunafikan, akan selalu berupaya untuk menggagalkannya. Terlebih bila di masyarakat itu terdapat para komprador negara adidaya imperialis yang sangat berkepentingan untuk mencegah terwujudnya masyarakat yang bertaqwa kepada Allah SWT. Sebab, bila terwujud masyarakat bertaqwa, yakni pemikiran-pemikiran yang terpancar dari dua pusaka warisan Nabi saw. mendominasi negeri ini, perasaan orang-orang Muslim pun kembali kepada fitrahnya sebagai hamba yang mencintai Allah dan selalu mengharap ridlo-Nya, dan hukum-hukum syariah Allah SWT pun telah kembali pada posisi yang sebenarnya sebagai pengatur interaksi antar umat. Saat itu, maka habislah kesempatan dan harapan kaum imperialis kafir untuk terus-menerus mendominasi dan mengeksploitasi kehidupan dan kekayaan kaum Muslim di negeri ini yang sudah mereka lakukan dari zaman imperialisme lama hingga imperialisme modern.

Allahu Akbar 3x Walillahilhamd!
Kaum Muslimin rahimakumullah,

Oleh karena itu, perjuangan untuk mewujudkan masyarakat bertaqwa ini harus menjadi perjuangan kita bersama. Perjuangan seluruh umat Islam! Seluruh umat Islam dalam berbagai partai, ormas, komunitas, jamaah, harakah, himpunan profesi, paguyuban, pesantren, sekolah, universitas, pabrik, birokrasi, baik sipil maupun militer, tua muda, pria wanita, semuanya perlu berjuang dan bergerak merapatkan barisan menuju kesatuan umat bagi terwujudnya masyarakat bertaqwa. Alah SWT memerintahkan kita untuk bersatu dan berpegang teguh dengan tali agama Allah, sebagaimana firman-Nya:

"Dan berpeganglah kamu semuanya dengan tali (agama) Allahl, dan janganlah kamu bercerai-berai..." (QS. Ali Imran [3]: 103).

Persatuan dan kesatuan umat ini tentu tidak akan disukai oleh kaum kafir imperialis dan antek-anteknya. Mereka pasti akan menebar fitnah untuk membuyarkan kembali persatuan dan kesatuan umat. Sebagaimana upaya kaum Yahudi di Madinah dulu untuk membuyarkan persatuan kaum Anshar yang terdiri dari bangsa Aus dan bangsa Khazraj yang bersatu dan bersaudara dengan nikmat Allah, yakni dinul Islam, setelah ratusan tahun mereka berperang dan bermusuhan satu sama lain. Orang-orang Yahudi di Madinah yang selalu mengambil keuntungan dari permusuhan dua bangsa penghuni utama kota Madinah itu, merasa terancam dengan persatuan dan persaudaran dalam kehidupan baru mereka di bawah naungan Islam. Maka seorang tokoh Yahudi yang bernama Syash bin Qais mengirim seorang ahli syair untuk membacakan syair-syair kepahlawanan dan kebangsaan yang biasa dibacakan pada perang Buats, perang ratusan tahun antara kedua bangsa tersebut, dalam rangka membangkitkan kembali semangat dan perasaan kesukuan dan kebangsaan kedua bangsa itu agar mereka terprovokasi untuk bermusuhan dan berperang lagi satu sama lain. Hampir saja terjadi pertumpahan darah kalau sekiranya Rasulullah saw. tidak segera datang dan melerai mereka dengan satu kalimat yang tegas:

«أَبِدَعْوَى الْجَاهِلِيَّةِ وَأَنَا بَيْنَ أَظْهُرِكُمْ بَعْدَ أَنْ أَكْرَمَكُمُ اللهُ بِاْلإِسْلاَمِ وَقَطَعَ بِهِ عَنْكُمْ أَمْرَ الْجَاهِلِيَّةِ وَأَلَّفَ بَيْنَكُمْ؟»

"Apakah seruan-seruan jahiliyah itu yang kalian ikuti, sedangkan aku masih ada di tengah-tengah kalian, setelah Allah SWT memuliakan kalian dengan Islam dan memutuskan urusan jahiliyah dari kalian dan telah menyatukan kalian?".

Alhamdulillah upaya kaum Yahudi itu gagal! Allahu Akbar!

Saudara-saudara, kalau hari ini kita umat Islam di seluruh dunia masih tercerai-berai dalam baju-baju negara dan bangsa yang merupakan hasil tipudaya kaum imperialis terhadap generasi umat Islam sebelum kita, yakni generasi Muslim yang hidup di masa akhir Khilafah Utsmaniyah, setelah kaum imperialis berhasil meruntuhkan institusi pemersatu umat sejak hijrahnya baginda Rasulullah saw. bersama para sahabatnya ke kota Madinah pada tahun 622 hingga tahun 1924 itu, maka itu adalah semata-mata kesenangan sedikit yang Allah SWT berikan kepada mereka.

Maka kini sudah tiba saatnya. Setelah kesadaran kita akan wajib dan perlunya kita umat Islam sedunia bersatu dan bahayanya umat bercerai-berai dalam dominasi kaum imperialis yang menghinakan, ya sudah tiba saatnya umat ini berjuang dengan sekuat tenaga meraih kembali persatuannya dan kesatuan wilayah negeri-negeri mereka yang luas membentang dari Maroko sampai Merauke, yang kaya raya, yang menjadi modal bagi pembangunan kembali peradaban umat ini, disamping modal utamanya yakni Al Quran dan Sunnah Nabi Muhammad saw., menuju kemuliaan dan kejayaanya di bawah panji-panji tauhid Lailahaillallah Muhammadur Rasulullah!

Allahu Akbar 3x Walillahilhamd!
Kaum Muslimin rahimakumullah,

Setelah sholat Ied ini, marilah kita berkumpul dengan keluarga dan handai tolan kita, bersilaturhami, dan membicarakan masa depan umat ini, ya masa depan kita semua. Marilah kita bersama-sama mencanangkan tekad untuk berjuang bersama melanjutkan kehidupan Islam secara kaffah, dengan menerapkan syariah dalam seluruh aspek kehidupan, dan dengan terwujudnya kepemimpinan negara, seorang kepala negara, seorang khalifah, yang menjalankan pemerintahan dengan Al Aquran dan As Sunnah, yang melindungi kepentingan dan kemaslahatan seluruh warga negara dengan hukum-hukum Allah SWT dan memobilisir seluruh kekuatan kaum Muslimin untuk menyatukan negeri-negeri Islam dan mendakwahkan Islam ke seluruh dunia.

Dengan tekad itulah saudara-saudara, kita akan lebih dekat dan mencintai Allah dan Rasul-Nya.

Dengan tekad seperti itulah, kita akan mengajak saudara-saudara kita, tetangga, dan kolega kita, melakukan gerakan semesta untuk membaca, memahami, dan menghafal Al Quran, serta mengambil petunjuk-petunjuknya.

Dengan tekad seperti itulah, kita akan mentradisikan diri, keluarga, dan jamaah masjid kita untuk membaca dan mempelajari sirah Nabi serta hadits-hadits beliau saw. yang merupakan contoh teladan konkrit kehidupan Islam dalam seluruh aspeknya yang sudah pernah beliau wujudkan.

Dengan tekad seperti itulah, kita akan giat mengajak tetangga kita sholat berjamaah, mewujudkan generasi yang hatinya selalu terikat dengan masjid, mewujudkan generasi umat yang bersaudara atas dasar iman, berukhuwah Islamiyyah, yang saling mengisi satu sama lain, saling membantu dan menanggung, hingga urusan materi yang dibutuhkan dalam kehidupan.

Dengan tekad seperti itulah, kita akan rajin di dalam mengkaji dan memahami realitas-realitas sosial politik dan ekonomi yang terjadi, baik nasional maupun internasional, mengerti masalah-masalahnya, serta mencari solusi-solusinya menurut petunjuk syariat agama Allah SWT.

Dengan tekad seperti itulah, kita akan menghubungi saudara-saudara kita di lingkungan kita, di kantor-kantor kita, di pabrik-pabrik kita, di pasar-pasar kita, di gedung -gedung parlemen kita, di birokrasi-birokrasi kita, di masjid-masjid kita, di pesantren-pesantren kita, di madrasah-madrasah kita, sekolah-sekolah dan universitas-universitas kita, di mal-mal dan pasar-pasar kita, serta menghubungi para ulama, intelektual, dan pimpinan segala golongan umat ini untuk kita ajak berjuang bersama, mengkonsolidasikan diri, untuk bersatu mewujudkan persatuan yang hakiki, yakni bersatu dalam masyarakat bertaqwa dalam arti sebenar-benarnya itu.

Dengan tekad seperti itulah, kita bangkit dari segala keterpurukan yang ada menuju kejayaan Islam dan kaum Muslimin serta melahirkan generasi umat terbaik, generasi khairu ummah abad 21, yang akan membebaskan negeri-negeri Islam maupun negeri-negeri lain dari segala dominasi dan penindasan kaum kapitalis liberalis imperialis dalam segala bentuknya.

Kekalahan dan kegagalan pasukan NATO di Afghanistan, pasukan AS di Iraq, dan pasukan Israel di Libanon dalam menghadapi kekuatan umat Islam di sana memberikan pelajaran yang sangat berharga kepada kita bahwa umat ini dijaga oleh Allah dan tidak akan punah oleh kekuatan kafir imperialis sekaliber apapun! Dan kekuatan umat ini pasti akan terwujud bilamana umat ini sudah tidak ada pengharapan akan pertolongan kecuali hanya kepada Allah SWT. Dan kekuatan umat ini akan senantiasa terus terwujud manakala umat ini bersatu hati, pikiran, dan perasaannya, serta tingkah lakunya dengan dinul Islam.

Marilah kita renungkan firman Allah SWT:

]هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ[

"Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia menangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang-orang musyrik benci" (QS. As Shaf [61]: 9).

]وَِللهِ الْعِزَّةُ وَلِرَسُولِهِ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَلَكِنَّ الْمُنَافِقِينَ لاََ يَعْلَمُونَ[

"Kekuatan itu hanyalah bagi Allah, bagi Rasul-Nya, dan bagi orang-orang yang beriman, akan tetapi orang-orang munafik itu tidak mengetahui" (QS. Al Munafiqun [63]: 8).

Allahu Akbar 3x Walillahilhamd!

Akhirnya, di hari yang mulia ini, setelah sebulan penuh kita membangun dan meningkatkan ketakwaan kita selama Ramadhan, yang penuh rahmah dan maghfirah, kami menyerukan kepada seluruh umat Islam, para pimpinan ormas, orpol, ulama, wakil rakyat, wartawan, anggota TNI/Polri, pejabat pemerintah, cendekiawan, usahawan dan serikat-serikat pekerja, serta para pemuda dan mahasiswa, untuk secara sungguh-sungguh mengamalkan syariat Islam dan berjuang bersama bagi tegaknya syariat Islam secara kaffah, dan menempatkan perjuangan penegakan syariah sebagai agenda utama kaum Muslim. Sesungguhnya, penerapan syariah dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat dan bernegara, merupakan kewajiban setiap Muslim, sekaligus merupakan wujud keberhasilan kita dalam meraih ketakwaan. Penerapan syariah ini pula merupakan wujud kembalinya umat ini pada fitrah-nya, sebagaimana yang dikehendaki dalam ibadah shaum Ramadhan.

Selanjutnya, marilah kita tundukkan kepala kita dengan segala kerendahan hati, sambil menengadahkan tangan kita, untuk memanjatkan doa ke hadirat Allah SWT, Dzat Yang Mahakuasa, dan Mahaperkasa:

اَللّهُمَّ صَلِّى وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَ اَصْحَابِهِ وَمَنْ دَعَا إِلَى اللهِ بِدَعْوَةِ اْلإِسْلاَمِ وَمَنْ تَمَسَّكَ بِسُنَّةِ رَسُوْلِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ بِإِحسْاَنٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.

اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْتَعِيْنُكَ وَنَسْتَغْفِرُكَ وَلاَ نَكْفُرُكَ وَنُؤْمِنُ بِكَ وَنَخْلَعَ مَنْ يَفْجُرُكَ، اَللَّهُمَّ إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَلَكَ نُصَلِّى وَنَسْجُدُ وَإِلَيْكَ نَسْعَى وَنَحْفِدُ نَرْجُوْ رَحْمَتَكَ وَنَخْشَى عَذَابَكَ إِنَّ عَذَابَكَ الْجِدَّ بِالْكُفَّارِ مُلْحَقٌ، اَللَّهُمَّ عَذِّبِ الْكَفَرَةَ الذِّيْنَ يَصُدُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِكَ وَيُكَذِّبُوْنَ رُسُلَكَ وَيُقَاتِلُوْنَ أَوْلِيَاءَكَ. اَللَّهُمَّ اَهْزِمْهُمْ وَدَمِّرْهُمْ، وَمَزِّقْ جَمْعَهُمْ وَشَتِّتْ شَمْلَهُمْ، وَاجْعَلْ تَدْمِيْرَهُمْ فِيْ تَدْبِيْرِهِمْ، اَللَّهُمَّ اهْزِمْ جُيُوْشَ الْكُفَّارَ الْمُسْتَعْمِرِيْنَ، أَمْرِيْكَا وَبَرِيْطَانِيَا وَحُلَفَاءِهَا الْمَلْعُوْنِيْنَ.

Ya Allah, kami memohon pertolongan-Mu, meminta ampunan-Mu, sekali-kali kami tidak akan mengkufuri-Mu. Kami sepenuhnya iman kepada-Mu, dan berlepas diri dari siapapun yang durhaka kepada-Mu. Ya Allah, hanya kepada-Mulah kami mengabdi, beribadah dan sujud. Kepada-Mulah kami berlari dan menuju. Kami mendambakan rahmat-Mu, dan takut akan adzab-Mu. Sesungguhnya adzab-Mu yang sungguh-sungguh ditimpakan kepada kaum Kufar itu juga pasti akan ditimpakan kepada yang lain. Ya Allah, adzablah orang-orang Kafir yang telah menghalangi jalan-Mu, mendustakan para rasul-Mu, dan membunuhi para pembela-Mu. Ya Allah, kalahkanlah mereka, hancurkanlah mereka, cerai-beraikanlah persatuan mereka, dan porak-porandakanlah kesatuan mereka. Jadikanlah rencana jahat mereka itu sebagai pembawa kehancuran mereka. Ya Allah, kalahkanlah pasukan kaum Kufar penjajah, Amerika, Inggeris dan sekutu mereka yang terlaknat.

اَللَّهُمَّ مَلِكَ الْمُلْكِ تُعْطِيْ الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ، وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ، وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ، بِيَدِكَ الْخَيْرُ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ دَوْلَةَ الْخِلاَفَةَ الرَّاشِدَةَ عَلَى مِنْهَاجِ نَبِيِّكَ، تُعِزُّ بِهَا دِيْنَكَ وَتُذِلُّ بِهَا الْكُفْرَ وَطُغْيَانَهُ. اَللَّهُمَّ انْصُرْنَا وَانْصُرْ إِخْوَانَنَا وَانْصُرْ مَنْ يُنْصُرُنَا وَاجْعَلْنَا وَإِيَّاهُمْ مِنَ الْعَامِلِيْنَ الْمُخْلِصِيْنَ ِلإِقَامَةِ شَرِيْعَتِكَ وَالْخِلاَفَةِ الرَّاشِدَةِ عَلَى مِنْهَاجِ نَبِيِّكَ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَيَاخَيْرَ النَّاصِرِيْنَ.

Ya Allah, Maha Raja diraja, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa saja yang Engkau kehendaki, Engkau ambil kekuasaan dari siapapun yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapasaja yang Engkau kehendaki, dan Engkau hinadinakan siapa saja yang Engkau kehendaki. Di dalam genggaman-Mu lah seluruh kebaikan. Karena Engkaulah Dzat yang Maha Kuasa atas segalanya. Ya Allah, kami memohon kepada-Mu negara Khilafah Rasyidah yang mengikuti sunnah Nabi-Mu. Dengannya Engkau muliakan agama-Mu, dan Engkau hinakan kekufuran dan seluruh anteknya. Ya Allah, tolonglah kami; tolonglah saudara-saudara kami; tolonglah siapasaja yang menolong kami. Jadikanlah kami dan mereka sebagai para pejuang yang ikhlas untuk menegakkan syariah-Mu, dan Khilafah Rasyidah yang mengikuti sunnah Nabi-Mu. Dengan rahmat-Mu, duhai Dzat yang Maha Pengasih, duhai Sebaik-baik Penolong.

Comments

Popular posts from this blog

HENTIKAN IMPOR BERAS !!

Kapitalisme GAGAL dalam mengentaskan kemiskinan

My Family