My Family

Berkeluarga adalah hal yang terindah dalam hidup ini. Berkumpul, bercengkrama dan bahkan saling memberi perhatian. Tak ada yang dapat menyaingi rasa senangnya bias berkumpul dengan keluarga.

Istri dan anak adalah keluarga inti kita. Papa, Ibu, Mertua, saudara-saudara juga bagian terdekat dari keluarga. Keberadaan dan keutuhan keluarga adalah bara penyemangat hidup ini, memperkuat harga diri dan kekuatan untuk tetap eksis dalam kehidupan yang tak kenal kata kalah.

Namun, hidup ini tidak hanya selalu bersama keluarga. Sering kali keluarga ditinggalkan demi mengejar hal lain yang secara relatif dapat dibenarkan. Relatif dalam pengertian tergantung dari sudut mana orang memandang. Namun demikian, Islam sebagai agama kita juga menuntun diri kita agar berfikir secara islami. Kebenaran yang dianut pun seudah seharusnya mengacu pada Islam.

Rasulullah pernah menekankan bahwa menikah itu adalah sunnah rasul. Dan barangsiapa yang tidak mengikuti sunnah rasul yang satu ini, maka dipastikan bukan termasuk golongan umat Muhammad SAW. Sungguh sangat disayangkan jika orang belum menikah hingga saat ini demi mengejar dunia yang semu. Selain itu, menikah juga sebagai upaya ibadah karena dikatakan penyempurna agama.

Dulu saya pernah berfikir, bagaimana yang disebut menyempurnakan agama. Ternyata setelah menikah, diriku menemukan kesadaran sendiri. Menikah membuat kita jadi lebih berfikir dewasa, berupaya menahan diri dengan bersabar, berupaya mencari nafkah, berupaya melindungi istri dan anak dari gangguan jahat, saling nasehat-menasehati, saling mendukung untuk kebaikan dan lain sebagainya.
Begitu agung makna pernikahan dan bingkai keluarga dalam pandangan Islam. (By Abu Fathiya)

Comments

Popular posts from this blog

HENTIKAN IMPOR BERAS !!

Kapitalisme GAGAL dalam mengentaskan kemiskinan